Senin, 05 Oktober 2009

kenangan Kenangan GreenLAnd yang tak kan terlupa...




the most dangerously beautifull class I have ever met... di mana kalian sekarang..... T_T

Jumat, 18 September 2009

Sundak...


ICT dan Peranannya

Peran Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara online. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur.

Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.
Di negara maju dan di beberapa negara berkembang dimana tingkat pendidikannya sudah bisa dikatakan cukup baik, penerapan teknologi tinggi ini sudah berjalan lebih dari 20 tahu lalu. Sementara di Indonesia baru beberapa tahun saja sejak teknologi jaringan mulai dikenal dan diterapkan sebagai salah satu materi pelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa tahun lalu dan untuk Sekolah Lanjutan Atas dengan masuknya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan teknologi ini seorang dosen atau guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet.

Dengan teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses belajar mengajar bisa dikatakan hampir wajib untuk menggunakan tekonologi yang ada saat ini.

Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun Internet proses belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal.
(dikutip dari : ICT Centre Ranto SMK Negeri 1 Rantau Utara )

Ada beberapa fakta tidak dapat dihindari dalam pendidikan modern; Pertama, ICT telah berkembang sangat pesat dewasa ini. Therefore, in order to balance it, the whole educational system should be reformed and ICT should be integrated into educational activities. Oleh karena itu, dalam rangka keseimbangan itu, seluruh sistem pendidikan harus direformasi dan ICT harus diintegrasikan ke dalam kegiatan pendidikan.
Tapi dalam hal ini, Indonesia masih sangat butuh perbaikan dalam menerapkan ICT dalam dunia pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa survei di bawah ini :
Menurut UNESCO (2003) ada 4 level dalam ICT

Emerging; menyadari pentingnya ICT untuk pendidikan
Applying; mulai menjadikan ICT sebagai obyek yang harus dikuasai/dipelajari (learning to use ICT);
Integrating; menjadikan ICT sebagai media pembelajaran (using ICT to learn)
Transforming; menjadikan ICT sebagai katalist pembaharuan pembelajaran

Indonesia masih berada pada level ”applying” atau dengan kata lain masih dalam tahap “Learning to Use ICT”.

KEADAAN ICT DI INDONESIA
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh economiest intelligent unit,
Tahun 2003 Indonesia menduduki peringkat 53.
Tahun 2004 turun menjadi peringkat 59 dan
Tahun 2005 turun lagi menjadi peringkat 60.
Untuk skala regional Asia-Pasifik, tahun 2004 dan 2005 Indonesia menduduki peringkat 14, setingkat dibawah Srilangka dan setingkat diatas Vietnam.
Dengan melihat fakta di atas, jelas bahwa Indonesia masih sangat butuh perbaikan.
Second, the influence of ICT, especially internet (open source tool) cannot be ignored in our student's lives. Kedua, pengaruh ICT, khususnya internet (open source alat) tidak dapat diabaikan dalam kehidupan siswa kita. So, the learning activities should be reoriented and reformulated, from the manual source centered to the open source ones. Dalam kasus ini, penggunaan secara luas akses internet telah menjadi kebijakan tidak dapat dihindari yang harus diantisipasi oleh otoritas sekolah.
Third, the presence of multimedia games and online games by internet has been another serious problem that should be wisely handled by the educational institutions. Ketiga, kehadiran multimedia permainan dan permainan online melalui internet telah menjadi masalah serius lain yang harus bijaksana ditangani oleh lembaga-lembaga pendidikan. The students cannot be exterminated from this case. Siswa tidak dapat dibasmi dari kasus ini. They can have and do with it wherever and whenever they want. Mereka dapat memiliki dan hubungannya dengan itu dimanapun dan kapanpun mereka inginkan. Sekolah memangSchools, as a matter of fact, do not have enough power and time to prevent or stop it after school times.sekola tidak memiliki daya yang cukup dan waktu untuk mencegah atau menghentikannya setelah sekolah. Sementara itu, kebanyakan orangtua tidak memiliki cukup waktu untuk menemani dan mengontrol anak-anak mereka. So, the students have large opportunities to do with multimedia games or online games or browsing the negative and porn sites . Jadi, mahasiswa memiliki kesempatan besar untuk melakukan dengan permainan multimedia atau online game atau browsing negatif dan situs porno. Having been addicted, the students will have too little time to study, and even do not want to attend classes. Setelah kecanduan, para siswa akan memiliki terlalu sedikit waktu untuk belajar, dan bahkan tidak ingin menghadiri kelas-kelas.
In such situation, education institutions play an important role to eradicate these problems. Dalam situasi seperti itu, lembaga pendidikan memainkan peranan penting untuk memberantas masalah ini. One of which is by facilitating the students to do edutainment or educational games. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi para siswa untuk melakukan Edutainment atau permainan pendidikan. Schools can let their students be familiar with educational games adjusted by their teachers. Sekolah dapat membiarkan murid-murid mereka akrab dengan permainan edukatif disesuaikan dengan guru-guru mereka. Besides, they can also support and facilitate their students to have their own blogs in the internet. Selain itu, mereka juga dapat mendukung dan memfasilitasi siswanya untuk memiliki blog sendiri di internet. A lot of WebBlog providers are free to the users, such as WordPress . Banyak penyedia WebBlog bebas untuk para pengguna, seperti Wordpress. In their blogs, the students can create and write something, like an article, poem, news, short stories, features, or they can also express their opinion by an online forum provided in the internet. Dalam blog mereka, para siswa dapat membuat dan menulis sesuatu, seperti sebuah artikel, puisi, berita, cerita pendek, fitur, atau mereka juga dapat menyatakan pendapat mereka dengan sebuah forum online yang disediakan di internet. They are able to share experiences throughout their blogs to others from all over the world. Mereka mampu berbagi pengalaman seluruh blog mereka kepada orang lain dari seluruh dunia. I think it will be an interesting activity for them, and it will lessen their time to visit the negative or porn sites existed. Saya pikir ini akan menjadi kegiatan menarik bagi mereka, dan itu akan mengurangi waktu mereka untuk mengunjungi situs-situs porno dan mengurangi bermain game.
By doing so, I think our young generation will get more and more information and knowledge by browsing in the internet. Dengan demikian, generasi muda kita akan mendapatkan lebih banyak informasi dan pengetahuan dengan browsing di internet. They can also create innovation in web design that it may be out of the formal curriculum content, but it will be useful for their future. Mereka juga dapat menciptakan inovasi dalam desain web yang mungkin akan keluar dari konten kurikulum formal, tetapi akan berguna bagi masa depan mereka.
Fourth, the implementation of ICT in education has not been a priority trend of educational reform and the state paid little attention to it. Keempat, penerapan ICT di bidang pendidikan belum menjadi prioritas reformasi pendidikan dan perhatian dari negara masih sedikit untuk urusan ini. Therefore, there should be an active participation, initiative and good will of the schools and the government institutions to enhance ICT implementation at school. Oleh karena itu, harus ada partisipasi aktif, inisiatif dan niat baik dari sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pemerintah untuk meningkatkan penerapan ICT di sekolah.
Fifth, the teachers should be the main motivator and initiator of the ICT implementation at schools. Kelima, para guru harus menjadi motivator dan inisiator utama dari implementasi ICT di sekolah. The teachers should be aware of the social change in their teaching activities. Para guru harus menyadari perubahan sosial dalam kegiatan mengajar. They should be the agent of change from the classical method into the modern one. Mereka harus menjadi agen perubahan dari metode klasik ke modern. They must also be the part of the global change in learning and teaching modification. Mereka juga harus menjadi bagian dari perubahan global dalam belajar dan mengajar modifikasi.
Summary and Conclusions Ringkasan dan Kesimpulan
In particular the paper has argued that ICTs have impacted on educational practice in education to Secara khusus ICT telah memberi dampak pada praktek pendidikan di bidang pendidikan walau dalam cara-cara yang cukup kecil tetapi akan tumbuh besar dalam tahun-tahun mendatang.
date in quite small ways but that the impact will grow considerably in years to come and that ICTICT akan menjadi agen yang kuat untuk perubahan di antara banyak praktek-praktek pendidikan.
will become a strong agent for change among many educational practices. Extrapolating current Pada saat activities and practices, the continued use and development of ICTs within education will have a kegiatan dan praktek, yang terus menggunakan dan pengembangan ICT dalam pendidikan akan memiliki dampak yang kuat pada:
strong impact on:
• What is learned; • Apa yang dipelajari;
• How it is learned; • Bagaimana dipelajari;
• When and where learning takes place; • Kapan dan di mana pembelajaran berlangsung;
• Who is learning and who is teaching. • Siapa yang belajar dan yang mengajar.
The upshot of all this activity is that we should see marked improvements in many areas of Hasil dari semua kegiatan ini adalah bahwa kita harus melihat tanda perbaikan di banyak bidang upaya pendidikan. Learning should become more relevant to stakeholders' needs, learning
educational endeavour.Belajar harus menjadi lebih relevan dengan kebutuhan stakeholders, belajar
outcomes should become more deliberate and targeted, and learning opportunities should seharusnya menjadi lebih hati-hati dan bertarget. Pada saat yang sama, kualitas program-program diukur dengan kesesuaian dengan tujuan yang harus terus tumbuh sebagai kelompok stakeholder.
matched to their needs and expectations.
ICT berfungsi untuk menyediakan sarana dalam kegiatan ini untuk mewujudkan
potential it holds. potensi itu dapat berlaku.

The emergence of ICTs as learning technologies has coincided with a growing awareness and Munculnya ICT sebagai teknologi pembelajaran telah bertepatan dengan meningkatnya kesadaran dan
recognition of alternative theories for learning. pengakuan teori alternatif untuk belajar
ICTs provide many opportunities for constructivist learning through their provision and support ICT memberikan banyak kesempatan untuk belajar konstruktivis melalui penyediaan dan dukungan berbasis sumber daya, pengaturan yang berpusat pada siswa dan memungkinkan belajar menjadi saling berhubungan dengan konteks (mis. Berge, 1998; Barron, 1998).


Sumber: google translate from : elrond.scam.ecu.edu.au
verykaka.wordpress.com

Sabtu, 12 September 2009

Peranan ICT dalam Dunia Pendidikan

Sebenarnya saya menulis posting ini karena ada tugas dari dosen. karena saya sebenarnya tidak punya banyak waktu dan bakat buat nulis.
Mohon maklum apabila masih banyak kesalahan ya...

Peranan ICT dalam dunia pendidikan sangat besar. Mengingat teknologi sekarang berkembang dengan pesat dan tidak mengenal ruang dan waktu, maka dunia pendidikanpun harus mampu menyesuaikan perkembangan era globalisasi ini.
Berikut adalah beberapa kutipan yang saya ambil dari beberapa situs, entah itu blog atau yang lain. Silahkan menikmati…

Peran Teknologi Informasi
Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara pnline. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur.

Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.
Di negara maju dan di beberapa negara berkembang dimana tingkat pendidikannya sudah bisa dikatakan cukup baik, penerapan teknologi tinggi ini sudah berjalan lebih dari 20 talu. Sementara di Indonesia baru beberapa tahun saja sejak teknologi jaringan mulai dikenal dan diterapkan sebagai salah satu materi pelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa tahun lalu dan untuk Sekolah Lanjutan Atas dengan masuknya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan teknologi ini seorang dosen atau guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet.

Dengan teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses belajar mengajar termasuk BK (Bimbingan Konseling) atau Bimbingan Karier sudah bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini.

Seperti kita ketahui bahwa saat ini BK belum dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi BK ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran Guru BK akan berhasil? Siapapun pasti akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknolgi bisa menjawab kekurangan waktu tersebut.

Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun Internet proses belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam dunia pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal. Terlepas dari itu semua apakah seorang konselor dalam hal ini Guru BK (Bimbingan dan Konseling) sudah siap dengan teknologi ini? Jika sudah siap maka kapan lagi kalau tidak dimulai dari sekarang, karena banyak sarana, bahan dan sebagainya yang bisa kita dapatkan melali dunia maya tersebut. (t)
(dikutip dari : ICT Centre Ranto SMK Negeri 1 Rantau Utara )

Senin, 05 Oktober 2009

kenangan Kenangan GreenLAnd yang tak kan terlupa...




the most dangerously beautifull class I have ever met... di mana kalian sekarang..... T_T

Jumat, 18 September 2009

Sundak...


ICT dan Peranannya

Peran Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara online. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur.

Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.
Di negara maju dan di beberapa negara berkembang dimana tingkat pendidikannya sudah bisa dikatakan cukup baik, penerapan teknologi tinggi ini sudah berjalan lebih dari 20 tahu lalu. Sementara di Indonesia baru beberapa tahun saja sejak teknologi jaringan mulai dikenal dan diterapkan sebagai salah satu materi pelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa tahun lalu dan untuk Sekolah Lanjutan Atas dengan masuknya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan teknologi ini seorang dosen atau guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet.

Dengan teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses belajar mengajar bisa dikatakan hampir wajib untuk menggunakan tekonologi yang ada saat ini.

Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun Internet proses belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal.
(dikutip dari : ICT Centre Ranto SMK Negeri 1 Rantau Utara )

Ada beberapa fakta tidak dapat dihindari dalam pendidikan modern; Pertama, ICT telah berkembang sangat pesat dewasa ini. Therefore, in order to balance it, the whole educational system should be reformed and ICT should be integrated into educational activities. Oleh karena itu, dalam rangka keseimbangan itu, seluruh sistem pendidikan harus direformasi dan ICT harus diintegrasikan ke dalam kegiatan pendidikan.
Tapi dalam hal ini, Indonesia masih sangat butuh perbaikan dalam menerapkan ICT dalam dunia pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa survei di bawah ini :
Menurut UNESCO (2003) ada 4 level dalam ICT

Emerging; menyadari pentingnya ICT untuk pendidikan
Applying; mulai menjadikan ICT sebagai obyek yang harus dikuasai/dipelajari (learning to use ICT);
Integrating; menjadikan ICT sebagai media pembelajaran (using ICT to learn)
Transforming; menjadikan ICT sebagai katalist pembaharuan pembelajaran

Indonesia masih berada pada level ”applying” atau dengan kata lain masih dalam tahap “Learning to Use ICT”.

KEADAAN ICT DI INDONESIA
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh economiest intelligent unit,
Tahun 2003 Indonesia menduduki peringkat 53.
Tahun 2004 turun menjadi peringkat 59 dan
Tahun 2005 turun lagi menjadi peringkat 60.
Untuk skala regional Asia-Pasifik, tahun 2004 dan 2005 Indonesia menduduki peringkat 14, setingkat dibawah Srilangka dan setingkat diatas Vietnam.
Dengan melihat fakta di atas, jelas bahwa Indonesia masih sangat butuh perbaikan.
Second, the influence of ICT, especially internet (open source tool) cannot be ignored in our student's lives. Kedua, pengaruh ICT, khususnya internet (open source alat) tidak dapat diabaikan dalam kehidupan siswa kita. So, the learning activities should be reoriented and reformulated, from the manual source centered to the open source ones. Dalam kasus ini, penggunaan secara luas akses internet telah menjadi kebijakan tidak dapat dihindari yang harus diantisipasi oleh otoritas sekolah.
Third, the presence of multimedia games and online games by internet has been another serious problem that should be wisely handled by the educational institutions. Ketiga, kehadiran multimedia permainan dan permainan online melalui internet telah menjadi masalah serius lain yang harus bijaksana ditangani oleh lembaga-lembaga pendidikan. The students cannot be exterminated from this case. Siswa tidak dapat dibasmi dari kasus ini. They can have and do with it wherever and whenever they want. Mereka dapat memiliki dan hubungannya dengan itu dimanapun dan kapanpun mereka inginkan. Sekolah memangSchools, as a matter of fact, do not have enough power and time to prevent or stop it after school times.sekola tidak memiliki daya yang cukup dan waktu untuk mencegah atau menghentikannya setelah sekolah. Sementara itu, kebanyakan orangtua tidak memiliki cukup waktu untuk menemani dan mengontrol anak-anak mereka. So, the students have large opportunities to do with multimedia games or online games or browsing the negative and porn sites . Jadi, mahasiswa memiliki kesempatan besar untuk melakukan dengan permainan multimedia atau online game atau browsing negatif dan situs porno. Having been addicted, the students will have too little time to study, and even do not want to attend classes. Setelah kecanduan, para siswa akan memiliki terlalu sedikit waktu untuk belajar, dan bahkan tidak ingin menghadiri kelas-kelas.
In such situation, education institutions play an important role to eradicate these problems. Dalam situasi seperti itu, lembaga pendidikan memainkan peranan penting untuk memberantas masalah ini. One of which is by facilitating the students to do edutainment or educational games. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi para siswa untuk melakukan Edutainment atau permainan pendidikan. Schools can let their students be familiar with educational games adjusted by their teachers. Sekolah dapat membiarkan murid-murid mereka akrab dengan permainan edukatif disesuaikan dengan guru-guru mereka. Besides, they can also support and facilitate their students to have their own blogs in the internet. Selain itu, mereka juga dapat mendukung dan memfasilitasi siswanya untuk memiliki blog sendiri di internet. A lot of WebBlog providers are free to the users, such as WordPress . Banyak penyedia WebBlog bebas untuk para pengguna, seperti Wordpress. In their blogs, the students can create and write something, like an article, poem, news, short stories, features, or they can also express their opinion by an online forum provided in the internet. Dalam blog mereka, para siswa dapat membuat dan menulis sesuatu, seperti sebuah artikel, puisi, berita, cerita pendek, fitur, atau mereka juga dapat menyatakan pendapat mereka dengan sebuah forum online yang disediakan di internet. They are able to share experiences throughout their blogs to others from all over the world. Mereka mampu berbagi pengalaman seluruh blog mereka kepada orang lain dari seluruh dunia. I think it will be an interesting activity for them, and it will lessen their time to visit the negative or porn sites existed. Saya pikir ini akan menjadi kegiatan menarik bagi mereka, dan itu akan mengurangi waktu mereka untuk mengunjungi situs-situs porno dan mengurangi bermain game.
By doing so, I think our young generation will get more and more information and knowledge by browsing in the internet. Dengan demikian, generasi muda kita akan mendapatkan lebih banyak informasi dan pengetahuan dengan browsing di internet. They can also create innovation in web design that it may be out of the formal curriculum content, but it will be useful for their future. Mereka juga dapat menciptakan inovasi dalam desain web yang mungkin akan keluar dari konten kurikulum formal, tetapi akan berguna bagi masa depan mereka.
Fourth, the implementation of ICT in education has not been a priority trend of educational reform and the state paid little attention to it. Keempat, penerapan ICT di bidang pendidikan belum menjadi prioritas reformasi pendidikan dan perhatian dari negara masih sedikit untuk urusan ini. Therefore, there should be an active participation, initiative and good will of the schools and the government institutions to enhance ICT implementation at school. Oleh karena itu, harus ada partisipasi aktif, inisiatif dan niat baik dari sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pemerintah untuk meningkatkan penerapan ICT di sekolah.
Fifth, the teachers should be the main motivator and initiator of the ICT implementation at schools. Kelima, para guru harus menjadi motivator dan inisiator utama dari implementasi ICT di sekolah. The teachers should be aware of the social change in their teaching activities. Para guru harus menyadari perubahan sosial dalam kegiatan mengajar. They should be the agent of change from the classical method into the modern one. Mereka harus menjadi agen perubahan dari metode klasik ke modern. They must also be the part of the global change in learning and teaching modification. Mereka juga harus menjadi bagian dari perubahan global dalam belajar dan mengajar modifikasi.
Summary and Conclusions Ringkasan dan Kesimpulan
In particular the paper has argued that ICTs have impacted on educational practice in education to Secara khusus ICT telah memberi dampak pada praktek pendidikan di bidang pendidikan walau dalam cara-cara yang cukup kecil tetapi akan tumbuh besar dalam tahun-tahun mendatang.
date in quite small ways but that the impact will grow considerably in years to come and that ICTICT akan menjadi agen yang kuat untuk perubahan di antara banyak praktek-praktek pendidikan.
will become a strong agent for change among many educational practices. Extrapolating current Pada saat activities and practices, the continued use and development of ICTs within education will have a kegiatan dan praktek, yang terus menggunakan dan pengembangan ICT dalam pendidikan akan memiliki dampak yang kuat pada:
strong impact on:
• What is learned; • Apa yang dipelajari;
• How it is learned; • Bagaimana dipelajari;
• When and where learning takes place; • Kapan dan di mana pembelajaran berlangsung;
• Who is learning and who is teaching. • Siapa yang belajar dan yang mengajar.
The upshot of all this activity is that we should see marked improvements in many areas of Hasil dari semua kegiatan ini adalah bahwa kita harus melihat tanda perbaikan di banyak bidang upaya pendidikan. Learning should become more relevant to stakeholders' needs, learning
educational endeavour.Belajar harus menjadi lebih relevan dengan kebutuhan stakeholders, belajar
outcomes should become more deliberate and targeted, and learning opportunities should seharusnya menjadi lebih hati-hati dan bertarget. Pada saat yang sama, kualitas program-program diukur dengan kesesuaian dengan tujuan yang harus terus tumbuh sebagai kelompok stakeholder.
matched to their needs and expectations.
ICT berfungsi untuk menyediakan sarana dalam kegiatan ini untuk mewujudkan
potential it holds. potensi itu dapat berlaku.

The emergence of ICTs as learning technologies has coincided with a growing awareness and Munculnya ICT sebagai teknologi pembelajaran telah bertepatan dengan meningkatnya kesadaran dan
recognition of alternative theories for learning. pengakuan teori alternatif untuk belajar
ICTs provide many opportunities for constructivist learning through their provision and support ICT memberikan banyak kesempatan untuk belajar konstruktivis melalui penyediaan dan dukungan berbasis sumber daya, pengaturan yang berpusat pada siswa dan memungkinkan belajar menjadi saling berhubungan dengan konteks (mis. Berge, 1998; Barron, 1998).


Sumber: google translate from : elrond.scam.ecu.edu.au
verykaka.wordpress.com

Sabtu, 12 September 2009

Peranan ICT dalam Dunia Pendidikan

Sebenarnya saya menulis posting ini karena ada tugas dari dosen. karena saya sebenarnya tidak punya banyak waktu dan bakat buat nulis.
Mohon maklum apabila masih banyak kesalahan ya...

Peranan ICT dalam dunia pendidikan sangat besar. Mengingat teknologi sekarang berkembang dengan pesat dan tidak mengenal ruang dan waktu, maka dunia pendidikanpun harus mampu menyesuaikan perkembangan era globalisasi ini.
Berikut adalah beberapa kutipan yang saya ambil dari beberapa situs, entah itu blog atau yang lain. Silahkan menikmati…

Peran Teknologi Informasi
Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara pnline. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur.

Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.
Di negara maju dan di beberapa negara berkembang dimana tingkat pendidikannya sudah bisa dikatakan cukup baik, penerapan teknologi tinggi ini sudah berjalan lebih dari 20 talu. Sementara di Indonesia baru beberapa tahun saja sejak teknologi jaringan mulai dikenal dan diterapkan sebagai salah satu materi pelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa tahun lalu dan untuk Sekolah Lanjutan Atas dengan masuknya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan teknologi ini seorang dosen atau guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet.

Dengan teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses belajar mengajar termasuk BK (Bimbingan Konseling) atau Bimbingan Karier sudah bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini.

Seperti kita ketahui bahwa saat ini BK belum dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi BK ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran Guru BK akan berhasil? Siapapun pasti akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknolgi bisa menjawab kekurangan waktu tersebut.

Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun Internet proses belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam dunia pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal. Terlepas dari itu semua apakah seorang konselor dalam hal ini Guru BK (Bimbingan dan Konseling) sudah siap dengan teknologi ini? Jika sudah siap maka kapan lagi kalau tidak dimulai dari sekarang, karena banyak sarana, bahan dan sebagainya yang bisa kita dapatkan melali dunia maya tersebut. (t)
(dikutip dari : ICT Centre Ranto SMK Negeri 1 Rantau Utara )